Memoar Ruang Memori

Ini ialah sebuah puisi dengan semua perasaanku di dalamnya. Perasaan yang tak bisa diungkap oleh kata. Inilah sedikit curahan hati dari otak kecilku. Kecil, namun semuanya penuh dengan wajahmu. Dan aku ingin kau tahu...

Lagi dan lagi. Terus kembali dan terus terjadi. Berulang-ulang dan selalu berputar-putar tak menentu. Sulit dipahami, sulit dicerna, dan sulit diterka. Ada apakah yang terjadi?   Di dalam sebuah sunyi dan diam, ada terbentang jutaan jarak dan jurang yang makin dalam. Aku terus mencari sebuah hal yang bisa membuat sebuah persepsi positif, dan bisa membuang segala anggapan negative. Tapi gagal. Nihil. Apa yang salah?

Ditengah sunyi, berselimutkan dinginnya malam Disaat hati pilu dan rasa bersalah terus menemaniku Dan bulan enggan menunjukkan cahaya sucinya Dan bintang-bintang menyembunyikan kilau indahnya Lalu nelangsa hayalku terus saja bernyanyi Kucoba untuk memahami, dimanakah diriku?

Kembali aku duduk se orang diri disini. Ditengah kerumunan ramainya mereka . Memikirkan apa-apa saja yang saat ini terpikir di benaknya , atau yang tak terbesit di otak mereka .  Aku hanya bisa berfikir, mencari jawaban atau bahkan pertanyaan. Sebut saja ini mengisi kekosongan, kebosanan, ketidak berdayaan. Lalu sejenak kemudian tersadar... Aku tak akan pernah tau, atau mungkin sebenarnya sangat tau. Ah. Aku hanya termenung duduk. Dan mendapati kalau aku ternyata menikmati semua ini.