Memoar Ruang Memori

Kukira aku biji kenari Senang untuk menari-nari Melesak akarku menuju tanah Ranting-ranting dan dedaunan Kujadikan atap rumah Yakinlah kala itu aku indah

Membaca semua pesan dari dia membuat hati ini berkecamuk hebat. Seluruh darahku terasa mendidih di dalam pembuluh darahku. Pada serangan kali ini, di tiap kata yang dikirimkannya telah disusupi kenangan-kenangan kelam. Kenangan yang seharusnya dikubur dalam-dalam.

Lyric: Angra Almost in the same night and the same stars I drop a tears when this heart remembered you This untold story hurt feeling and all the scars You really hurt me so bad and Im still loving you

Halo seluruh pembaca yang budiman, apa kabar? Sehat? Ya syukur deh kalo sehat. Gue disini lagi sakit, tapi bela-belain nulis postingan ini. Makum deadline udah dekat bro. Tanpa basa-basi lagi, kita langsung aja menuju pokok permasalahan.

16/12/2011 4:04 PM: Me: Ga bisa 16/12/2011 4:04 PM: Me: Masih galau men 16/12/2011 4:05 PM: Bello: Lbih keren deh jogetnya pake lagu 16/12/2011 4:05 PM: Bello:  ♪┏(・o･)┛♪┗ ( ･o･) ┓♪┗ (･o･ ) ┓♪┏(･o･)┛♪\ 16/12/2011 4:05 PM: Me:  16/12/2011 4:06 PM: AKA Tio Simoncell: Bo ong x ne putri... 16/12/2011 4:06 PM: AKA Tio Simoncell: Masa? 16/12/2011 4:06 PM: AKA Tio Simoncell:  16/12/2011 4:06 PM: Aliput: C-i-n-t-a 16/12/2011 4:06 PM: Aliput: Cinta itu .... 16/12/2011 4:06 PM: Ariskindihp AKA: indah 16/12/2011 4:06 PM: Me: Cinta itu apa sih? 16/12/2011 4:07 PM: Bello: Hmm,mungkin mengalah 16/12/2011 4:08 PM: AKA Tio Simoncell: Cinta? Mo tau cinta tu ap? 16/12/2011 4:08 PM: Aliput: Bukan mengalah, tp ketika kita rela berkorban buat seseorang, maka bisa dipastikan kita mencintainya .. 16/12/2011 4:08 PM: Ariskindihp AKA: tergantung yg menjalaninya.. 16/12/2011 4:08 PM: Me: Benarkah cinta hanya indah diawal saja?

Pada kesempatan kali ini kudapati diriku melangkahkan kaki menuju sebuah tempat. Sebut saja tempat ini sebagai lokasi sebuah konser yang diisi oleh beberapa band-band Indie ternama. Hingar bingar megahnya suasana acara memelukku hangat. Betapa malam ini terasa lebih ramai dari biasanya. Seolah aku dibuat lupa dengan apa dasar tujuanku berada disini.

Lingkunganku sampai hari ini pun masih saja hambar. Masih saja dipenuhi oleh individu-individu yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sampai hari ini, aku masih kokoh pada pikiranku. Kuyakinkan pada diri ini bahwa mereka di sekelilingku adalah sebuah fenomena berupa fatamorgana nyata.