Layaknya Manusia
Kukira aku biji kenari
Senang untuk menari-nari
Melesak akarku menuju tanah
Ranting-ranting dan dedaunan
Kujadikan atap rumah
Yakinlah kala itu aku indah
Tumbuh tanpa pernah disebut
Jadilah aku pohon setengah rasa
Lahan-lahan mulai direbut
Tanpa pernah didatangi kuasa
Pernah aku bermimpi
Memiliki mata
Atau mungkin sepasang telinga
Serupa makhluk bernama manusia
Tapi tetap saja tiada
Karena akulah sang flora
Temanku adalah bunga
Indah yang kudamba,
Ternyata tak bisa dicinta
Pernah kudengar ujaran malam
Katanya, Tuhan pindahkan ku ke alam
Karena dulu sekali ku pernah lebam
Tiada nafas, terbaring suram
Wajahku mendadak muram
Ternyata ku bukan kenari
Cuma seonggok bangkai abadi
Dulu pernah mati
Lalu membaur tanpa ditemani
Tuhan baik sekali
Selamanya seperti ini
Pun ku tak lagi peduli
Komentar
Posting Komentar